Wednesday, December 8, 2010

abessss sudahhh...
















Alhamdulillah abes sudah sem 1 aku study...kejap betol masa b'lalu..utk abeskn study dlm tempoh 3 taun setengah tu alahai rasa xpuas menuntut ilmu...aku masih merendah diri t'hadap diriku yg jahil ini...

Ya Allah berikanlah ku peluang utk menuntut ilmu hingga akhir hayatku,kau permudahkanlah..berikanlah ketenangan jiwa dan kelapangan hatiku..sesungguhnya niatku hanya 1 utk mencari keredhaan-Mu..biarlah perjuanganku kerana dahagakan syahid-MU...
~ameen~

so..task dalam cuti lbih kurang sebulan ni...
1-menghafal 2 juzuk
2-study ape yg patut utk persediaan sem 2 yg semakin mencabar subjeknyer

*fiqh kepenggunaan

*fiqh ibadat
*fiqh muamalat
*b.arab 1
*b.inggeris
*hafazan
*titas
*apk

jam krdt pun semakin bertambah..usaha patut digandakan
yang penting sekali...
hati kena IKHLAS pasti dapat KEBERKATAN

(^_^)\/



Wednesday, November 3, 2010

salam imtihan buat sahabat-sahabatku....


fuh2...
berhabuk sudah blogku...sudah sekian lame tdk diupdate krn kesibukan melanda...
hari b'gnti hari..bln b'gnti bln...sem b'ganti sem..sampai xsedr dh abes sem 1 study kat UM..punye la cbuk kononnya..huhu
tbe2 dh strt study week..22 nov dah exam..seram btul la..buku lom abes khatam lg..ble kaji soklan2 lps kat lib adeiiii...ia boleh dikategorikan "Killer" sungguh m'cbr mindaku sbg mahasiswa...lbih2 lg aku seorang mahasiswi JFU..namun yakinlah..study itu menyeronokkan..klu xpercaya bleh cuba..klu ade rase bosan mksdnyer ade something wrong la tue..."study kene smart xyah hard sgt"..papepun wat strategi la..schedule msti patuh,ibadat kene jage..mesti Allah akn tlong kite..
namun aku tdk b'putus asa..aknku teruskan perjuanganku sehingga ke titisan darah terakhir..hua3 cam nk g perang pulak..hakikatnyer berjuang nk dptkan 4.o!agk mustahil tp yg mustahil itu akn m'jd 1 realiti dgn izin Allah..kih3 yg penting mesti berDUIT...Doa+Usaha+Istiqamah+Tawakkal=4.0 (^_^)
good luck utk sume..wat yg terbaik...niat...blajar krn Allah bkn utk periksa jew..br dpt keberkatan!

YA ALLAH DENGAN IZINMU AKU BELAJAR DI UM...
KAU BERKATILAH SEGALA ILMU YANG TELAH DICURAHKAN OLEH GURU2 KU...
KAU KURNIAKANLAH KETENANGAN JIWA DAN KELAPANGAN HATIKU DAN SAHABAT2 SEPERJUANGANKU...
AMPUNKANLAH DOSA2KU,KEDUA IBU BAPAKU,GURU2KU,ADIK BERADIKKU SAUDARA MARA SEAGAMAKU, JUGA SAHABAT2KU..
PELIHARALAH DAN KUATKANLAH UKHUWAH ANTARA KAMI..
DAN JAUHKANLAH SEGALA PERMUSUHAN DAN PERSEFAHAMAN...
BANTUILAH KAMI UNTUK MENDAPAT KEPUTUSAN YANG CEMERLANG DALAM PEPERIKSAAN..
YA ALLAH..
SESUNGGUHNYA AKU MOHON KAU MEMILHKAN MANA YANG BAIK BERDASARKAN PENGETAHUAN-MU,DAN AKU MOHON KEUPAYAAN DGN KUDRAH-MU..
SEKIRANYA KEJAYAAN ITU TAKDIR YG TERBAIK DALAM SOAL AGAMA,KEHIDUPAN DAN KESUDAHAN,MAKA TAKDIRKANLAH IA UNTUKKU SERTA MUDAHKANLAH IA BAGIKU..
SEKIRANYA GAGAL ITU TAKDIR YG TERBAIK UNTKKU DALAM SOAL AGAMA,KEHIDUPAN DAN KESUDAHAN URUSANKU,MAKA TAKDIRKANLAH IA UNTUKKU MOGA IA MENJADI SATU PENGAJARAN UNTUKKU,AKU REDHA..
AKAN TETAPI JIKA ENGKAU MENGETAHUI URUSAN INI BURUK BAGIKU MAKA HINDARKANLAH IA DARIKU DAN HINDARKANLAH AKU DARINYA SERTA TAKDIRKANLAH UNTUKKU KEBAIKAN DLM APA JUA ,KEMUDIAN TIMBULKAN RASA REDHAKU DENGANNYA..AMEEN...

Friday, September 24, 2010

alahai wanita..pedihnya azab....

يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا

تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari kedua pakaiannya untuk memperlihatkan kepada kedua 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak boleh melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.(QS. AL A'RAAF:27)

Sahabatku kaum muslimin dan muslimat RENUNGAN KHUSUS untuk para wanita …..
Sayidina Ali r.a menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasulullah menangis.

Beliau menjawab, “Pada malam aku di-isra’-kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karana, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya".

Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. “Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih.

Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan tergantang kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.

Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

Aku lihat perempuan yang telinganya tuli dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malikat memukulnya dengan pentung dari api neraka,”kata Nabi.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?

*
Rasulullah menjawab, “Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

*
Perempuan yang digantung susunya adalah istri yang ‘mengotori’ tempat tidurnya.

*
Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

*
Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

*
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.

*
Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa shalat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.

*
Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami.”

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.

wallahua'lam

Sunday, July 25, 2010

JIKA AKU JATUH CINTA..


YA ALLAH JIKA AKU JATUH CINTA CINTAKANLAH AKU PADA SESEORANG YANG MELABUHKAN CINTANYA PADAMU, AGAR BERTAMBAH KEKUATANKU UNTUK MENYINTAIMU


YA MUHAIMIN JIKA AKU JATUH HATI IZINKANLAH AKU MENYENTUH HATI SESEORANG YANG HATINYA TERTAUT PADAMU AGAR TIDAK TERJATUH AKU DALAM JURANG CINTA NAFSU

YA RABBANA JIKA AKU JATUH HATI,JAGALAH HATIKU PADANYA AGAR TIDAK BERPALING DARIPADA HATIMU


YA RABBUL IZZATI JIKA AKU RINDU,RINDUKANLAH AKU PADA SESEORANG YANG MERINDUI SYAHID DI JALANMU


YA ALLAH JIKA AKU MENIKMATI CINTA KEKASIHMU,JANGANLAH KENIKMATAN ITU MELEBIHI KENIKMATAN INDAHNYA MUNAJAT DI SEPERTIGA MALAM TERAKHIRMU


YA ALLAH JIKA AKU JATUH HATI
PADA KEKASIHMU,JANGAN BIARKAN AKU TERTATIH DAN TERJATUH DALAM PERJALANAN PANJANG MENYERU MANUSIA KEPADAMU


YA ALLAH JIKA KAU HALALKAN AKU MERINDUI KEKASIHMU,JANGAN BIARKAN AKU MELAMPAUI BATAS SEHINGGA MELUPAKAN AKU PADA CINTA HAKIKI DAN RINDU ABADI HANYA KEPADAMU


...AMIN...

Friday, July 16, 2010

HiDuPkU SeBaGaI MaHaSisWa



salam 1 Malaysia...huhu
alhamdulillah arini aku sudah bergelar mahasiswa UM 2010/2011..hik3
setelah abes m'hadapi MHS buat kali terakhirnya dlm hidupku..fuhhh lega ckit
n sekarang bleh study cam bese....rndu sgt nk wat assignment,presentation..n mcm2 lg
seteleh 3 bulan lebih duk umh kini aku lebih b'sedia dr segi mental,fizikal,rohani,jasmani,zahir n batin n sume2 la untuk menyambung studyku di
UNIVERSITI MALAYA KEBANGGAANKU^_^
lg 1 nk cter ckit ttg kediamanku....
Oh KOLEJ KEDIAMAN RAJA DR. NAZRIN SHAH best sgt..cam duk kat hotel...kih3 " CEMERLANG MENUJU GEMILANG ITULAH COGAN KATA KITA"...
hmm...yg lg best g fakulti naik kaki siap b'jemaah...mmg seronok drpd nek bas :)
xlama lg b'tmbh la berat bdn mne xnya blik kls lapo...wlu bnyk b'jln namun makannya lg bnyk...kui3 tp nseb bek dh dekt nk bulan pose myb bleh kurang ckit..
pape pon yg penting SEMANGAT SEORANG MAHASISWA TU AMAT PENTING...
kpd kwn2ku teruskan perjuangan kita di JABATAN SYARIAH FIQH USUL..mcm nmpak susah tp xpayah...jom kte study sama2!!!

Tuesday, May 18, 2010

musibah,antara dosa dan pahala

Segala puji bagi Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Salawat dan salam semoga tercurah kepada teladan kaum beriman Muhammad bin Abdullah, dan juga para pengikutnya yang setia kepada ajaran-ajarannya di saat suka maupun duka. Amma ba’du.

Sesungguhnya musibah dan bencana merupakan takdir Allah Yang Maha Bijaksana. Allah ta’ala berfirman,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidaklah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke dalam hatinya.” (QS. at-Taghabun: 11)

Ibnu Katsir rahimahullah menukil keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma bahwa yang dimaksud dengan izin Allah di sini adalah perintah-Nya yaitu ketetapan takdir dan kehendak-Nya. Beliau juga menjelaskan bahwa barang siapa yang tertimpa musibah lalu menyedari bahwa hal itu terjadi dengan takdir dari Allah kemudian dia pun bersabar, mengharapkan pahala, dan pasrah kepada takdir yang ditetapkan Allah nescaya Allah akan menunjuki hatinya. Allah akan gantikan kesenangan dunia yang luput darinya -dengan sesuatu yang lebih baik, yaitu berupa hidayah di dalam hatinya dan keyakinan yang benar. Allah berikan ganti atas apa yang Allah ambil darinya, bahkan terkadang penggantinya itu lebih baik daripada yang diambil. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma ketika menafsirkan firman Allah (yang artinya), “Barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan menunjuki hatinya.” Maksudnya adalah Allah akan tunjuki hatinya untuk merasa yakin sehingga dia menyedari bahawa apa yang ditakdirkan menimpanya pasti tidak akan menjauhkan darinya. Begitu pula segala yang ditakdirkan tidak menimpanya juga tidak akan pernah menimpa dirinya (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [4/391] cet. Dar al-Fikr)

Beliau -Ibnu Katsir- juga menukil keterangan al-A’masy yang meriwayatkan dari Abu Dhabyan, dia berkata, “Dahulu kami duduk-duduk bersama Alqomah, ketika dia membaca ayat ini ‘barang siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan menunjuki hatinya’ dan beliau ditanya tentang maknanya. Maka beliau menjawab, ‘Orang -yang dimaksud dalam ayat ini- adalah seseorang yang tertimpa musibah dan mengetahui bahawasanya musibah itu berasal dari sisi Allah maka dia pun merasa ridha dan pasrah kepada-Nya.” Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim di dalam tafsir mereka. Sa’id bin Jubair dan Muqatil bin Hayyan ketika menafsirkan ayat itu, “Yaitu -Allah akan menunjuki hatinya- sehingga mampu mengucapkan istirja’ yaitu Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [4/391] cet. Dar al-Fikr)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa ayat di atas berlaku umum untuk semua musibah, baik yang menimpa jiwa/nyawa, harta, anak, orang-orang yang dicintai, dan lain sebagainya. Maka segala musibah yang menimpa hamba adalah dengan ketentuan qadha’ dan qadar Allah. Ilmu Allah telah mendahuluinya, kejadian itu telah dicatat oleh pena takdir-Nya. Kehendak-Nya pasti terlaksana dan hikmah/kebijaksanaan Allah memang menuntut terjadinya hal itu. Namun, yang menjadi persoalan sekarang adalah apakah hamba yang tertimpa musibah itu menunaikan kewajiban dirinya ketika berada dalam keadaan begini atau dia tidak menunaikannya? Apabila dia menunaikannya maka dia akan mendapatkan pahala yang melimpah ruah di dunia dan di akherat. Apabila dia mengimani bahawasanya musibah itu datang dari sisi Allah sehingga dia merasa ridha atasnya dan menyerahkan segala urusannya -kepada Allah, pent- niscaya Allah akan tunjuki hatinya. Dengan sebab itulah ketika musibah datang hatinya akan tetap tenang dan tidak tergoncang seperti yang biasa terjadi pada orang-orang yang tidak mendapat karunia hidayah Allah di dalam hatinya. Dalam keadaan seperti itu Allah karuniakan kepada dirinya -seorang mukmin- keteguhan ketika terjadinya musibah dan mampu menunaikan kewajiban untuk sabar. Dengan sebab itulah dia akan memperoleh pahala di dunia, di sisi lain ada juga balasan yang Allah simpan untuk-Nya dan akan diberikan kepadanya kelak di akherat. Hal itu sebagaimana yang difirmankan Allah ta’ala (yang artinya), “Sesungguhnya hanya akan disempurnakan balasan bagi orang-orang yang sabar itu dengan tanpa batas hitungan.” (Taisir al-Karim ar-Rahman [1/867], software Maktabah asy-Syamilah)

Beliau melanjutkan, dari sinilah dapat dimengerti bahwa barang siapa yang tidak beriman terhadap takdir Allah ketika terjadinya musibah dan dia meyakini bahwa apa yang terjadi sekedar mengikuti fenomena alam dan sebab-sebab yang tampak nescaya orang semacam itu akan dibiarkan tanpa petunjuk dan dibuat bersandar kepada dirinya sendiri. Apabila seorang hamba disandarkan hanya kepada kekuatan dirinya sendiri maka tidak ada yang diperolehnya melainkan keluhan dan penyesalan yang hal itu merupakan hukuman yang disegerakan bagi seorang hamba sebelum hukuman di akhirat akibat telah melalaikan kewajiban bersabar. Di sisi yang lain, ayat di atas juga menunjukkan bahawasanya setiap orang yang beriman terhadap segala perkara yang diperintahkan untuk diimani, seperti iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, takdir yang baik dan yang buruk, dan melaksanakan konsekuensi keimanan itu dengan menunaikan berbagai kewajiban, maka sesungguhnya hal ini merupakan sebab paling utama untuk mendapatkan petunjuk Allah dalam menghadapi keadaan yang dialaminya sehingga dia boleh berucap dan bertindak dengan benar. Dia akan mendapatkan petunjuk ilmu maupun amalan. Inilah balasan paling utama yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman. Maka orang-orang beriman itulah orang yang hatinya paling mendapatkan petunjuk di saat-saat berbagai musibah dan bencana menggoncangkan jiwa kebanyakan manusia. Keteguhan itu ditimbulkan dari kukuhnya keimanan yang tertanam di dalam jiwa mereka (dengan sedikit peringkasan dari Taisir al-Karim ar-Rahman [1/867], software Maktabah asy-Syamilah)

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan bahwa di dalam ayat di atas terkandung beberapa pelajaran yang agung, yaitu:

1. Segala musibah yang menimpa itu terjadi dengan qadha’ dan qadar dari Allah ta’ala
2. Merasa redha terhadap takdir tersebut dan bersabar dalam menghadapi musibah merupakan bagian dari nilai-nilai keimanan, sebab Allah menamakan sabar di sini dengan iman
3. Kesabaran itu akan membuahkan hidayah menuju kebaikan di dalam hati dan kekuatan iman dan keyakinan (I’anat al-Mustafid bi Syarhi Kitab at-Tauhid [3/140] software Maktabah asy-Syamilah)

Kedudukan Sabar dan Pengertiannya
Diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu mengatakan,

الصَّبْرُ مِنَ الإِيمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ ، فَإِذَا ذَهَبَ الصَّبْرُ ذَهَبَ الإِيمَانُ.

“Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya [31079] dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman [40], bagian awal atsar ini dilemahkan oleh al-Albani dalam Dha’if al-Jami’ [3535], lihat Shahih wa Dha’if al-Jami’ as-Shaghir [17/121] software Maktabah asy-Syamilah)

Walaupun secara sanad atsar ini dinilai lemah, namun secara makna bisa diterima. Hal itu dikarenakan cakupan sabar yang demikian luas dalam agama Islam. Ia merangkumi sikap seorang hamba dalam menghadapi berbagai perintah dan larangan serta berbagai keadaan yang dialami manusia di dalam kehidupan, di saat senang maupun susah. Untuk itu, marilah kita hayati pengertian sabar ini agar jelas bagi kita bahawa hidup tanpa kesabaran pada akhirnya akan menyeret manusia dalam jurang kekafiran.
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan,

الصبر لغة: الحبْس، قال الله تعالى لنبيه: {وَاصْبرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ} أي: احبسها مع هؤلاء. وأما في الشرع فالصبر هو: حبس النفس على طاعة الله سبحانه وتعالى وترك معصيته. وذكر العلماء: أن الصبر له ثلاثة أنواع: صبرٌ على طاعة الله، وصبرٌ عن محارم الله، وصبرٌ على أقدار الله المؤلِمة.

“Sabar secara bahasa artinya adalah menahan diri. Allah ta’ala berfirman kepada nabi-Nya (yang artinya), ‘Sabarkanlah dirimu bersama orang-orang yang berdoa kepada Rabb mereka’. Maksudnya adalah tahanlah dirimu untuk tetap bersama mereka. Adapun di dalam istilah syari’at, sabar adalah: menahan diri di atas ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan untuk meninggalkan kedurhakaan/kemaksiatan kepada-Nya. Para ulama menyebutkan bahwa sabar itu ada tiga macam: sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah, dan sabar saat menghadapi takdir Allah yang terasa menyakitkan.” (I’anat al-Mustafid bi Syarhi Kitab at-Tauhid [3/134] software Maktabah asy-Syamilah)

Ketika kesabaran lenyap
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اثْنَتَانِ فِى النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ الطَّعْنُ فِى النَّسَبِ وَالنِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ

“Ada dua buah perkara dalam diri manusia yang merupakan bentuk kekafiran. Mencaci maki garis keturunan dan meratapi mayit.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

an-Nawawi rahimahullah menguatkan pendapat bahawa yang dimaksud hadits ini adalah kedua perbuatan ini tergolong perbuatan orang-orang kafir (Syarh an-Nawawi ‘ala Muslim [2/57] software Maktabah asy-Syamilah). Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menerangkan bahwa hadits ini mencakup dua makna. Yang pertama yang dimaksud kufur di sini adalah kufur nikmat -tidak sampai mengeluarkan dari agama, pent- sedangkan yang kedua yang dimaksud adalah keduanya digolongkan sebagai perbuatan orang-orang kafir (Kaysf al-Musykil min Hadits Shahihain [1/1025] software Maktabah asy-Syamilah).

Di antara pelajaran berharga yang bisa dipetik dari hadits ini adalah:

1. Diharamkannya mencaci maka nasab/garis keturunan dan meratapi mayat
2. Isyarat yang menunjukkan bahwasanya kedua perbuatan ini akan tetap muncul di dalam umat ini
3. Boleh jadi di dalam diri seseorang terdapat sifat atau ciri kekafiran namun dia tidak boleh dikategorikan sebagai orang kafir -semata-mata karana hal itu
4. Islam melarang segala sesuatu yang mengarah kepada perpecahan (lihat al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz al-Qor’awi, hal. 272)

Hikmah di balik derita
Tidaklah kita ragukan barang sedikitpun bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana, tidak sedikit pun Allah menganiaya hamba-Nya. Allah ta’ala berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ () الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ () أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

“Benar-benar Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan, serta kekurangan harta, lenyapnya nyawa, dan sedikitnya buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah mereka mengatakan, ‘Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah, dan kami juga akan kembali kepada-Nya’. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan pujian dari Rabb mereka dan curahan rahmat. Dan mereka itulah orang-orang yang diberikan petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 155-157)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا ، وَإِذَا أَرَادَ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَلَيْهِ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Apabila Allah menghendaki hamba-Nya mendapatkan kebaikan maka Allah segerakan baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan untuknya maka Allah akan menahan hukumannya sampai akan disempurnakan balasannya kelak di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Di dalam hadits yang agung ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa ada kalanya Allah ta’ala memberikan musibah kepada hamba-Nya yang beriman dalam rangka membersihkan dirinya dari kotoran-kotoran dosa yang pernah dilakukannya selama hidup. Hal itu supaya nantinya ketika dia berjumpa dengan Allah di akherat maka beban yang dibawanya semakin bertambah ringan. Demikian pula terkadang Allah memberikan musibah kepada sebagian orang akan tetapi bukan karena rasa cinta dan pemuliaan dari-Nya kepada mereka namun dalam rangka menunda hukuman mereka di alam dunia sehingga nanti pada akhirnya di akherat mereka akan menyesal dengan tumpukan dosa yang sedemikian besar dan begitu berat beban yang harus dipikulnya ketika menghadap-Nya. Di saat itulah dia akan merasakan bahwa dirinya memang benar-benar layak menerima siksaan Allah. Allah memberikan kurnianya kepada siapa saja dengan keutamaan-Nya dan Allah juga memberikan hukuman kepada siapa saja dengan penuh keadilan. Allah tidak perlu ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya, namun mereka -para hamba- itulah yang harus dipertanyakan tentang perbuatan dan tingkah polah mereka (diolah dari keterangan Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz al-Qor’awi dalam al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275)

Di antara pelajaran berharga bagi kehidupan kita dari hadits yang agung ini adalah:

1. Allah memiliki kehendak yang sesuai dengan kemuliaan dan keagungan diri-Nya
2. Kebaikan dan keburukan semuanya ditakdirkan oleh Allah ta’ala
3. Cubaan/musibah yang menimpa orang-orang yang beriman merupakan salah satu tanda kebaikan baginya selama hal itu tidak menyebabkannya meninggalkan kewajiban atau terjatuh dalam perkara yang diharamkan
4. Semestinya seseorang merasa khawatir atas kenikmatan dan kesihatan yang selama ini senantiasa dia rasakan. Sebab boleh jadi itu adalah istidraj/bentuk penundaan hukuman baginya, sementara dia tahu betapa banyak maksiat yang telah dilakukannya, wal ‘iyadzu billah.
5. Wajibnya untuk berprasangka baik kepada Allah atas segala perkara dunia yang tidak mengenakkan yang menimpa diri kita
6. Hadits ini juga menunjukkan bahwa pemberian Allah kepada hamba-Nya tidak selalu mencerminkan bahwa Allah meridhai hal itu untuknya. Seperti contohnya orang yang setiap kali hendak minum khamr kemudian dia selalu mendapatkan kemudahan untuk mendapatkannya, atau bahkan memperolehnya secara gratis. Maka ini semua bukanlah bukti kalau Allah menyukai hal itu untuknya (diambil dari al-Jadid fi Syarhi Kitab at-Tauhid, hal. 275 dengan sedikit tambahan keterangan dan contoh)

Inilah uraian ringkas yang bisa kami sajikan dalam tuisan yang sangat sederhana ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

mEnGeJaR cInTa AllaH

Betapa indahnya cinta Allah. Allah mencintai keindahan. Sementara cinta kepada Allah, dan cinta Allah kepada seorang hamba, sesungguhnya adalah keindahan yang melebihi segala keindahan. Maka, Allahpun sangat mencintai cinta hamba kepada-Nya, dan cinta-Nya kepada sang hamba. Namun, bagaimana kita boleh menggapai cinta-Nya?

Manusia Sibuk Mengejar ‘Cinta’

Betapa sibuknya manusia mengejar cinta. Betapa berharganya cinta itu bagi mereka. Cinta isteri, cinta anak, cinta atasan, cinta masyarakat, dan cinta begitu banyak orang. Bahkan juga cinta binatang peliharaan.

Kenapa begitu? Karena mereka butuh merasakan kenyamanan hidup. Bagi mereka, betapa nyamannya hidup, bila segala dan siapapun yang ada ada di sekitarnya, merasa mencintai dan menyayanginya. Mereka berpandangan, bahwa dengan dicintai semakin banyak orang, mereka akan semakin aman, semakin merasa tentram, dan semakin bisa menerima uluran kebaikan.

Di satu sisi, anggapan itu memang benar. Islam memang menganjurkan kita menebar kebaikan, agar kitapun menerima beragam kebaikan. Tapi, satu hal yang bisa membuat semua upaya itu menjadi keliru dan salah sama sekali: sejauh manakah orang itu mengejar cinta Allah yang MahaKuasa?

Bila seseorang sibuk mengejar cinta sesamanya, dan lalai mengejar cinta Allah, itu sama saja dengan orang yang mencari selamat dengan mengumpulkan ember dan selang buat mencari air, tapi lupa mencari sumber airnya.

Bila Allah murka kepada diri seseorang, apalah gunanya keridhaan semua orang terhadapnya?

Kalaupun seluruh manusia membencinya, apakah itu bisa memberi bahaya buat dirinya, selama Allah mencintainya?

Maka, silakan sibuk mengejar cinta sesama, tapi mengejar cinta Allah haruslah menjadi upaya yang paling utama.

“Siapa saja yang mencari keridhaan Allah dengan hal-hal yang dimurkai oleh umat manusia, pasti Allahpun akan meridhainya, dan umat manusia juga akan menyukainya. Siapa saja yang mencari keridhaan umat manusia dengan hal-hal yang dimurkai oleh Allah, pasti Allahpun akan murka terhadapnya, sementara umat manusia justru akan membencinya[1].”

Harga Cinta Allah
Cinta manusiapun kerap dihargai dengan mahal. Banyak pria mengumbar uang tak terkira banyaknya, demi mengejar cinta wanita yang dia idam-idamkan. Lalu, seberapakah harga yang telah kita bayar, untuk mengejar cinta Allah? renungi firman Allah berikut:

يَآأَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلاً * وَإِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ اْلأَخِرَةَ فَإِنَّ اللهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu:”Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar. ” (Al-Ahzab : 28)

Dari totalitas amal yang telah kita lakukan, sudahkah terlihat jelas bahwa kita adalah hamba yang mengejar cinta Allah? Mengejar kehidupan akhirat, dan kenikmatan memandang wajah-Nya kelak?

Cinta seorang mukmin kepada Allah, seharusnya melebihi cinta kaum kafir terhadap tuhan-tuhan mereka.

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada….” (Al-Baqarah : 186)

Anas bin Malik t menceritakan,
Ada seorang pria berkata kepada Nabi n, “Wahai Rasulullah! Saya tidak mempunyai banyak persiapan baik amal shalat, puasa, maupun sedekah. Tapi saya hanya mencintai Allah I dan Rasul-Nya.” Beliau r lalu bersabda,
فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Engkau akan beserta dengan orang yang engkau cintai.”[2]
Ibnu Taimiyah pernah berkata, “Mencintai Allah I, bahkan mencintai Allah dan Rasul-Nya, merupakan kewajiban iman teragung sekaligus membentuk prinsip iman terbesar. Bahkan boleh dikatakan merupakan setiap amal keimanan dan apklikasi ajaran agama….”[3]

“Allah mendatangiku–yakni dalam mimpi–Dia berfirman kepadaku,

” اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَ حُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَ اْلعَمَلَ الَّذِيْ يَبْلُغُنِيْ حُبَّكَ”

“Hai Muhammad, ucapkanlah, ‘Ya Allah, sesungguh-nya aku memohon cinta-Mu, dan cinta orang yang mencintai-Mu, dan amal yang mengantarkan aku untuk mencintai-Mu.”[4]

Nah, teman-teman sekalian, koreksilah cintamu kepada Allah. Sudahkah Allah menjadi yang paling engkau cintai dari siapapun?

________________________________________
[1] Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi IV : 609, oleh Ibnu Hibban I : 510, oleh Al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa-id IV : 71. Juga oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannif VI : 198. Lalu oleh Ath-Thabrani X : 215.
[2] Riwayat. Al-Bukhari, No. 6171, Fath Al-Bari, 10/573, dan Muslim, No. 2639, 4/2033 dengan lafazh Al-Bukhari.
[3] Al-Majmu’ Al-Fatawa, Syaikhul Al-Islam Ibnu Taimiyah 10/43, 49, Daar ‘Alam Al-Kutub, Riyadh
[4] Riwayat Ibnu Khuzaimah, bab At-Tauhid, hlm. 218-219; Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, 20/216, Ahmad, 5/23, Al-Hakim, 1/521, At-Tirmidzi, No. 3233. Kata beliau,”Hadits ini hasan shahih. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-At-Tirmidzi, No. 2582, 3 : 98 .

Kelebihan & kekurangan Wanita

Hadis Abdullah bin Umar r.a:

Rasulullah Sollallahu alaihi wasallam telah bersabda:

“ Wahai kaum wanita, bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar, yaitu memohon ampun. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang lebih ramai menjadi penghuni neraka."

Seorang wanita yang cukup pintar antara mereka bertanya:" Wahai Rasulullah, mengapa kami kaum wanita yang lebih ramai menjadi penghuni neraka?"

Rasulullah Sollallahu alaihi wasallam bersabda: "Kamu banyak mengutuk dan mengingkari suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal dan agama yang lebih menguasai pemilik akal daripada golongan kamu."

Wanita itu bertanya lagi:" Wahai Rasulullah, apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?"

Rasulullah Sollallahu alaihi wasallam bersabda:" Maksud kekurangan akal ialah penyaksian 2 orang wanita sama dengan penyaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan akal. Begitu juga wanita tidak mengerjakan sembahyang pada malam- malam yang dilaluinya dan berbuka pada bulan Ramadhan karena haid. Maka inilah yang dikatakan kekurangan agama."(Hadis Sahih Muslim)

Namun begitu, Rasulullah Sollallahu alaihi wasallam juga bersabda:

“Seorang wanita yang mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti dia akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (Riwayat Abu Nuaim)

Buat sahabat muslimahku,

Beruntunglah Allah menjadikan kita sebagai seorang wanita…begitu mudah untuk masuk syurga…namun kenapa kaum kita juga yang lebih ramai di neraka…

Mari kita renungkan bersama…semoga kita semua tidak mensia-siakan nikmat yang Allah beri kepada kita sebagai WANITA…

Siti Aisyah pula meriwayatkan bahawa Nabi Muhammad s.a.w bersabda yang bermaksud:

“Tidaklah seorang wanita yang didatangi haid kecuali haidnya merupakan kifarah bagi dosa-dosanya yang telah lalu. Dan pada hari pertama haidnya, dia membaca ‘Alhamdulillahi ‘alakulli hal waastaghfirullaha min kulli zanbin’, maka Allah s.w.t menetapkan baginya bebas daripada neraka, dengan mudah melalui sirat, aman daripada siksa, bahkan Allah s.w.t mengangkat ke atasnya darjat 40 orang syuhada apabila dia selalu berzikir kepada Allah s.w.t selama haidnya.”

Saturday, May 1, 2010

Assalamualaikum ...




Hanya Ingin Mengingatkan ...




Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima (5) Kali ...


1. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.

2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.

3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.

4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.

5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan
"Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya.



Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya .....


1. Dunia itu racun,zuhud itu ubatnya.
2. Harta itu racun,zakat itu ubatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun,zikir itu ubatnya.
4. Seluruh umur itu racun,taat itu ubatnya.
5. Seluruh tahun itu racun,Ramadhan itu ubatnya.



(Kirimkan Untuk Rakan-Rakan Muslim Anda Yang Lain Sebagai Tanda Sahabatnya Sedang Mengingatinya ...)



Nabi Muhammad S.A.W bersabda:



Ada 4 di pandang sebagai ibu ", iaitu :

1. Ibu dari segala UBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.



Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan kesabaran.

Beberapa kata renungan dari Qur'an :



Orang Yang Tidak Melakukan Solat:



Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinar
Zuhor : Tidak diberikan berkah dalam rezekinya
Asar : Dijauhkan dari kesihatan/kekuatan
Maghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.
Isyak : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya



4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita.

"Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:

1. Ayahnya

Apabila seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi
kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

(p/s; Duhai lelaki yang bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah untuk menjadi bahan bakar neraka jahanam.)

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak mempedulikan ti ndak tanduk isterinya. Bergaul ! be! bas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yang alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh,
saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dalam neraka.

(p/s; Duhai lelaki yang bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yang kau
akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana.)

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang- abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran
Islam, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

(p/s; Duhai lelaki yang mempunyai adik perempuan, jangan hanya ! menjaga amalmu, dan jangan ingat kau terlepas... kau juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dengan maksiat... dan tidak menutup aurat.)

4. Anak2 lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata dan sebagainya...maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.

(p/s; Duhai anak2 lelaki.... sayangilah ibumu....nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa... kerana ibu juga insan biasa... tak lepas dr melakukan dosa... selamatkanlah dia dr menjadi 'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga
akan ditarik menjadi penemannya.)

Firman Allah S.W.T;
"Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu...."



“RENUNG2KAN DAN SELAMAT BERAMAL”

Wednesday, April 14, 2010

SeMaKiN CoMeL AULA HANANI

KINI


tgoklah aula semakin tembam..xlarat la nk dukung die..


DULU